Pengaruh Narkoba dikalangan Remaja SMA terhadap Prestasi Belajar
BAB I
PENDAHULUAN
A . Latar Belakang
Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya . Selain narkoba , istilah yang di perkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan daro Narkotika Psikotropika dan Zat Adiktif . Semua istilah ini baik narkoba atau napza mengacu pada sekelompok zat yang umumnya mempunyai risiko kecanduan bagi penggunanya . Menurut para ahli kesehatan narkoba sebenarnya adalah psikotropika yang biasa di pakai untuk membius pasien saat hendak di oprasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu . Namun kini presepsi itu disalahgunakan akibat pemakaian yang telah di luar batas dosis . Hingga kini penyebaran narkoba sudah hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapat narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab
Misalnya dari bandar narkoba yang senang mencari mangsa didaerah sdekolah , diskotik , tempat pelacuran dan tempat-tempat perkumpulan genk . Tentu saja hal ini biasa membuat para orangtua , ormas , pemerintah khawatir akan penyebaran narkoba yang begitu merajalela .
Upaya pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan , namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa . Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah pengaruh narkoba pada remaja yaitu dari pendidikan , keluarga . Orangtua diharapkan mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba . Dan hingga kini narkoba pun telah merajalela di kalngan siswa-siswa SMP maupun SMA . Hal tersebut akan engganggu prestasi belajar siswa yang mengkonsumsi narkoba tersebut . Jika siswa mengkonsumsi narkoba tanpa henti (ketagihan) akan merusak beberapa jaringan di tubuh pecandu yang mengakibatkan tidak konsen dalam pelajaran , selalu gelisah , tidak fokus pada pelajaran sehingga prestasi siswa pecandu akan menurun . Jika banyak siswa yang banyak mengkonsumsi narkoba dan banyak pula siswa yang akan kehilangan prestasi belajarnya , lalu bagaimana dengan negara kita ??? Jika semua penerus bangsa nya mencandu narkoba , maka dari itu penulis akan membahas semuanya di dalam karya tulis ilmiah ini .
B . Batasan Masalah
Untuk memudahkan pembaca memahami karya tulis ini , maka penulis akan membatasi pembahasan dalam karya tulis yang berjudul “Pengaruh Narkoba di kalangan Remaja SMA terhadap Prestasi Belajar” .
C . Rumusan Masalah
· Pengertian Narkoba ?
· Macam-macam narkoba ?
· Pengaruh narkoba terhadap kesehatan ?
· Pengertian Prestasi ?
· Hal-hal yang mempengaruhi prestasi ?
· Cara mengatasi kesulitan belajar ?
D . Tujuan Penulisan
Penulis karya tulis ilmiah dimaksudkan untuk memberikan informasi secara konferhensi kepada pembaca tentang narkoba dan bahayanya bagi generasi muda .
BAB II
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Narkoba
“ Narkoba adalah singakatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya”. http://www.google.co.id/gwt/x?q=karya+tulis
b. Macam-macam narkoba
“Berbagai jenis narkoba yang terdapat di Indonesia . Berikut macam-macam jenis narkoba : ganja , heroin , putaw , ekstasi , kafein , nikotin , shabu-shabu , kokain “. http://www.karyailmiah.com
c. Pengaruh narkoba terhadap kesehatan
“Penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan ketergantungan “.http://www.wordpress.com/2012/02
d. Prestasi
“Prestasi adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar “. Menurut Sardiman A.M (2001:46)
e. Hal-hal yang mempengaruhi prestasi belajar
“ Penyesuaian diri terhadap lingkungan , kesehatan intelegensi , minat dan motivasi , cara belajar , keluarga , sekolah , masyarakat , dan lingkungan sekitarnya “. Menurut Djaali H (buku Psikologi pendidikan thn 2007)
f. Cara mengatasi kesulitan belajar
“Melakukan diagnosa berdasarkan indikasi kesulitan belajar , melakukan evaluasi , pahami jenis kesulitan belajar , tentukan jenis bimbingan “.http://smpnu2dukuhturi.com//
BAB III
METODE PENELITIAN
a. Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan angket kepada para remaja . Pengisian dilakukan dengan cara para responden menuliskan jawaban-jawaban sesuai dengan pertanyaan yang telah diajukan diatas lembar angket yang telah diedarkan .
Responden yang terpilih adalah responden yang memenuhi syarat , antara lain : Orang yang berumur 20 th keatas / langsung dari kepolisian , Departemen Kesehatan Indonesia , bukan pecandu narkoba .
Penyebaran angket merata , meliputi berbagai lapisan remaja yang memakai narkoba , yaitu : pelajar SMP , pelajar SMA , pelajar SMK dan remaja putus sekolah .
b. Hasil Angket
Angket yang telah disebarkan berisikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum dan terbuka . Angket ditujukan untuk mengetahui secara umum gambaran tentang narkoba mata para remaja .
· Penyebab menggunakan narkoba
Persentase :
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Pergaulan
|
20
|
75 %
|
2.
|
Stress
|
29
|
25 %
|
· Pengetahuan tentang narkoba .
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Tahu
|
34
|
91 %
|
2.
|
Tidak tahu
|
30
|
9 %
|
· Dampak terhadap sekolah
No.
|
Keterangan
|
Jumlah Responden
|
Persentase
|
1.
|
Ada
|
25
|
67 %
|
2.
|
Tidak ada
|
12
|
33 %
|
BAB IV
PEMBAHASAN
a. Pengertian narkoba
Narkoba (Narkotika , Psikotropika dan bahan Adiktif) adalah bahan / zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia , baik secara oral / diminum , dihirup , maupun disuntikkan dapat mengubah pikiran , suasana hati / perasaan dan perilaku seseorang . Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis . Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman , baik sintesis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan .
b. Macam-macam narkoba
· Opioda
Yaitu nama segolongan zat alamiah , semi sintetik maupun sintetik yang diambil dari bagian pohon POPPY pertama kali ditemukan di Asia kecil . Selain itu Opioda digunakan sebagai alat untuk menimbulkan rasa senang . Yang termasuk Opioda adalah Opiat/Opium , Morfin , Heroin , Kodein , Opiat Sintetik .
· Kokain
Merupakan zat yang sangat kuat berupa bubuk Kristal putih yang di suling dari daun Coca (erythroxylan Coca) yang tumbuh di Amerika tengah dan Amerika selatan .
· Mariyuana / Ganja / Kanabis
Kanabis berasal dari tanaman dengan nama Cannabis Satifa dan Cannabis Indica yaitu sejenis tanaman yang biasanya digunakan obat relaksasi untuk mengatasi intoksidasi ringan .
· Sedativa
Merupakan zat yang dapat mengurangi berfungsinya system saraf pusat .
· Ekstasi
Ekstasi adalah obat sintetis yang dikembangkan oleh perusahaan Ernts Merk di Jerman pada tahun 1914 . Ekstasi digunakan untuk meningkatkan daya tahan prajurit di Amerika untuk pengobatan pasien yang sudah parah .
· Shabu-shabu
Merupakan komoditas baru yang sedang laris . Zat ini mempunyai nama kimia Methametamine yang mempunyai kesamaan sifat dengan ekstasi yang sama-sama tergolong dalam zat psikotropika stimulasia otak yang dapat menyebabkan ketergantungan . Zat ini menyebabkan lepasnya neuotransitter dopamine dari ujung-ujung saraf ke bagian otak yang mengatur perasaan kenikmatan .
c. Pengaruh narkoba terhadap kesehatan
Adaptasi biologis tubuh kita terhadap penggunaan narkoba untuk jangka waktu yang lama bisa dibilang cukup ekstensif, terutama dengan obat-obatan yang tergolong dalam kelompok downers. Tubuh kita bahkan dapat berubah begitu banyak hingga sel-sel dan organ-organ tubuh kita menjadi tergantung pada obat itu hanya untuk bisa berfungsi normal.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan dan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini.
Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan seseorang akan mengalami konstipasi, tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dll.
GPO ini juga merupakan ‘momok’ tersendiri bagi para pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS.
Salah satu contoh adaptasi biologis dapat dilihat dengan dan alkohol. Alkohol mengganggu pelepasan dari beberapa transmisi syaraf di otak. Alkohol juga meningkatkan cytocell mitokondria yang ada di dalam liver untuk menetralisir zat-zat yang masuk. Sel-sel tubuh ini menjadi tergantung pada alcohol untuk menjaga keseimbangan baru ini.
Tetapi, bila penggunaan narkoba dihentikan, ini akan mengubah semua susunan dan keseimbangan kimia tubuh. Mungkin akan ada kelebihan suatu jenis enzym dan kurangnya transmisi syaraf tertentu. Tiba-tiba saja, tubuh mencoba untuk mengembalikan keseimbangan didalamnya. Biasanya, hal-hal yang ditekan/tidak dapat dilakukan tubuh saat menggunakan narkoba, akan dilakukan secara berlebihan pada masa Gejala Putus Obat (GPO) ini.
Misalnya, bayangkan efek-efek yang menyenangkan dari suatu narkoba dengan cepat berubah menjadi GPO yang sangat tidak mengenakkan saat seorang pengguna berhenti menggunakan narkoba seperti heroin/putaw. Contoh: Saat menggunakan seseorang akan mengalami konstipasi, tetapi GPO yang dialaminya adalah diare, dll.
GPO ini juga merupakan ‘momok’ tersendiri bagi para pengguna narkoba. Bagi para pecandu, terutama, ketakutan terhadap sakit yang akan dirasakan saat mengalami GPO merupakan salah satu alasan mengapa mereka sulit untuk berhenti menggunakan narkoba, terutama jenis putaw/heroin. Mereka tidak mau meraskan pegal, linu, sakit-sakit pada sekujur tubuh dan persendian, kram otot, insomnia, mual, muntah, dll yang merupakan selalu muncul bila pasokan narkoba kedalam tubuh dihentikan.
Selain ketergantungan sel-sel tubuh, organ-organ vital dalam tubuh seperti liver, jantung, paru-paru, ginjal,dan otak juga mengalami kerusakan akibat penggunaan jangka panjang narkoba. Banyak sekali pecandu narkoba yang berakhiran dengan katup jantung yang bocor, paru-paru yang bolong, gagal ginjal, serta liver yang rusak. Belum lagi kerusakan fisik yang muncul akibat infeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS.
d. Pengertian Prestasi Belajar
Pengertian Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah sebuah kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu prestasi dan belajar. Antara kata prestasi dan belajar mempunyai arti yang berbeda. Oleh karena itu, sebelum pengertian prestasi belajar, ada baiknya pembahasan ini diarahkan pada masing-masing permasalahan terlebih dahulu untuk mendapatkan pemahaman lebih jauh mengenai makna kata prestasi dan belajar. Untuk itu, dapat dipahami bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, yang menyenangkan hati, yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja, baik secara individual maupun secara kelompok dalam bidang kegiatan tertentu . Bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Secara sederhana dari pengertian belajar sebagaimana yang dikemukakan oleh pendapat di atas, dapat diambil suatu pemahaman tentang hakekat dari aktivitas belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri individu.
e. Hal-hal yang mempengaruhi Prestasi Belajar
Kesulitan belajar merupakan masalah yang cukup kompleks dan sering membuat orangtua bingung mencari penyelesaiannya. Kesulitan belajar banyak ditemukan pada anak usia sekolah. Pola belajar anak, memang dibentuk saat di sekolah dasar. Sesuai dengan masanya ia mengalami perkembangan mental dan pembentukan karakternya. Di masa kini anak tidak hanya belajar menghitung, membaca, atau menghafal pengetahuan umum, tapi juga belajar tentang tanggung jawab, skala nilai moral, skala nilai prioritas dalam kegiatannya.
· Masalah disiplin juga tidak kalah pentingnya. Anak-anak sejak kecil sudah harus ditanamkan disiplin. Jika, tidak sangat menentukan perkembangan karakter anak tersebut. Di dalam kebudayaan Bugis-Makassar ada istilah macanga-canga atau memandang enteng persoalan. Sering menunda-nunda jadwal belajar.
· Dalam menghadapi perilaku anak seperti ini, dalalm artikel Ibu Anak disebutkan setidaknya ada tiga hal yang harus diperhatikan. Namun, sebelum memperhatikan hal tersebut, orangtua hendaknya tidak mudah jatuh iba sehingga mengambil alih tugas anak. Tentu dengan tujuan meringankan agar mereka bisa mengerjakan pekerjaan rumah misalnya.
· Sekali lagi orangtua tidak dianjurkan membantu anak dengan cara mengambil alih, tapi bagaimana menuntun anak agar pekerjaan rumah dikerjakan sendiri dalam situasi menyenangkan.
· 1. Perhatikan Mood
Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.
Untuk mengenal mood anak, seorang ibu harus mengenal karakter dan kebiasaan belajar anak. Apakah anak belajar dengan senang hati atau dalam keadaan kesal. Jika belajar dalam suasana hati yang senang, maka apa yang akan dipelajari lebih cepat ditangkap. Bila saat belajar, ia merasa kesal, coba untuk mencari tahu penyebab munculnya rasa kesal itu. Apakah karena pelajaran yang sulit atau karena konsentrasi yang pecah. Nah di sini tugas orangtua untuk menyenangkan hati si anak.
· 2. Siapkan Ruang Belajar
Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Jika kesulitan itu muncul karena tidak tersedianya meja, maka ajaklah anak belajar di meja makan didampingi orangtuanya. Tentu sebelum belajar meja makan harus dibersihkan lebih dahulu.
Selain itu, saat mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
Kesulitan belajar anak bisa juga karena tempat yang tersedia tidak memadai. Karena itu, coba sediakan tempat belajar untuk anak. Jika kesulitan itu muncul karena tidak tersedianya meja, maka ajaklah anak belajar di meja makan didampingi orangtuanya. Tentu sebelum belajar meja makan harus dibersihkan lebih dahulu.
Selain itu, saat mengajari anak ini Anda bisa melakukannya dengan menularkan cara belajar yang baik. Misalnya bercerita kepada anak tentang bagaimana dahulu ibunya menyelesaikan mata pelajaran yang dianggap sulit. Biasanya anak cepat larut dengan cerita ibunya sehingga ia mencoba mencocok-cocokkan dengan apa yang dijalaninya sekarang.
· 3. Komunikasi
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.
Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.
Masa kecil kita, pelajaran yang disukai tergantung bagaimana cara guru itu mengajar. Tidak bisa dipungkiri perhatian terhadap mata pelajaran, tentu ada kaitan dengan cara guru mengajar di kelas.
Sempatkan juga waktu dan dengarkan anak-anak bercerita tentang bagaimana cara guru mereka mengajar di sekolah. Jika, anak Anda aktif maka banyak sekali cerita yang lahir termasuk bagaimana guru kelas memperhatikan baju, ikat rambut, dan sepatunya. Khusus soal komunikasi ini, biarkan anak-anak bercerita tentang gurunya. Sejak dini biasakan anak berperilaku sportif dan pandai menyampaikan pendapatnya.
f. Cara mengatasi kesulitan Belajar
o 1. Langkah-langkah diagnosis yang meliputi aktifitas, berupa
a. Identifikasi kasus
b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
a. Identifikasi kasus
b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan
c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal
o 2. Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk mengestimasi (mengukur),
memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.
o 3. Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran remedial, transfer atau referal.
o Sasaran dari kegiatan diagnosis pada dasarnya ditujukan untuk memahami
karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. Dari ketiga pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
karakteristik dan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesulitan. Dari ketiga pola pendekatan di atas dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pokok prosedur dan teknik diagnosa kesulitan belajar adalah sebagai berikut:
o 4. Mengidentifikasi siswa yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar. Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
o Menandai siswa dalam satu kelas atau dalam satu kelompok yang diperkirakan mengalami kesulitan belajar baik bersifat umum maupun khusus dalam bidang studi
o Meneliti nilai ulangan yang tercantum dalam “record academic” kemudian dibandingkan dengan nilai rata-rata kelas atau dengan kriteria tingkat penguasaan minimal kompetensi yang dituntut.
o Menganalisis hasil ulangan dengan melihat sifat kesalahan yang dibuat.
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas, berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah melalui check list
Melakukan observasi pada saat siswa dalam kegiatan proses belajar mengajar yaitu mengamati tingkah laku siswa dalam mengerjakan tugas-tugas tertentu yang diberikan di dalam kelas, berusaha mengetahui kebiasaan dan cara belajar siswa di rumah melalui check list
o Mendapatkan kesan atau pendapat dari guru lain terutama wali kelas,dan guru pembimbing.
o 5. Mengalokasikan letaknya kesulitan atau permasalahannya, dengan cara mendeteksi kesulitan belajar pada bidang studi tertentu. Dengan membandingkan angka nilai prestasi siswa yang bersangkutan dari bidang studi yang diikuti atau dengan angka nilai rata-rata dari setiap bidang studi. Atau dengan melakukan analisis terhadap catatan mengenai proses belajar. Hasil analisa empiris terhadap catatan keterlambatan penyelesaian tugas, ketidakhadiran, kekurang aktifan dan kecenderungan berpartisipasi dalam belajar.
o 6. Melokalisasikan jenis faktor dan sifat yang menyebabkan mengalami berbagai kesulitan.
o 7. Memperkirakan alternatif pertolongan. Menetapkan kemungkinan cara mengatasinya baik yang bersifat mencegah (preventif) maupun penyembuhan (kuratif).
BAB V
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Dari uraian karya tulis yang disusun penulis , kami menyimpulkan bahwa penyalahgunaan narkoba terhadap para remaja mengakibatkan menurunnya prestasi belajar setiap para remaja yang mengkonsumsi narkoba tersebut . Dan pada akhirnya narkoba hanya menghancurkan masa depan , sehingga dibutuhkan kepedulian orangtua , insan pendidik , tokoh masyarakat , dan instansi pemerintahan dalam membina generasi muda . Agar mereka bebas dari bahaya narkoba .
Sebagai anak bangsa yang menjadi tumpuan orangtua , masyarakat , negara dan agama sudah saatnya kita berkata “ Katakan tidak pada Narkoba” atau “Say No To Drugs”. Dengan tidak terjebak pada penyalahgunaan narkoba kita bisa lebih berprestasi dan mandiri . Jangan kita sia-siakan masa depan yang lebih baik hanya karena ingin mendapatkan kenikmatan sesaat yang dapat menghancurka fisik dan mengganggu kesehatan mental dengan mencoba-coba menggunakan narkoba .
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar